Kebijakan PSBB atau pembatasan sosial berskala besar memberikan dampak cukup besar terhadap kehidupan kita sehari-hari. Salah satu elemen yang paling terpengaruh adalah cara kita bekerja. Guna membatasi persebaran covid-19, banyak kantor sudah menerapkan kebijakan telecommuting atau lebih familiar disebut WFH (working from home).
Para pekerja pun beramai-ramai menggunakan perangkat mereka, baik milik pribadi maupun korporat, untuk bekerja dari rumah. Namun, hal ini tentu memunculkan resiko tersendiri, misalnya pada saat menggunakan perangkat-perangkat tersebut, mereka sedang tersambung ke jaringan yang tidak aman seperti hotspot publik misalnya. Selain itu, informasi mengenai coronavirus dan COVID-19 saat ini sedang populer, dan banyak dicari.
Momentum tersebut akhirnya dimanfaatkan hacker dan kriminal siber lainnya, untuk menjalankan serangan cybercrime mereka. Dengan kampanye seperti disinformasi, atau penyebaran informasi palsu, para kriminal siber mulai menggunakan teknik seperti phishing, guna mendapatkan informasi pribadi pengguna. Dengan keadaan pandemi yang tak kunjung mereda, serta keresahan kolektif masyarakat, bukan tidak mungkin begal-begal siber ini sukses melancarkan serangan mereka. Siapa saja dapat menjadi korban.
Oleh karena itu, Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN, telah merekomendasikan para pengguna perangkat agar tetap waspada guna mengantisipasi terjadinya berbagai bentuk cybercrime. Ada 5 poin dalam rekomendasi tersebut, yaitu:
-
Waspada terhadap social engineering dan phishing
Social engineering atau rekayasa sosial masih menjadi alat ampuh bagi para hacker untuk mendapatkan detail informasi pribadi para pengguna. Apalagi saat bekerja di rumah, dimana para pengguna lebih mengandalkan sarana e-mail dan chat. Ini dapat menjadi jalur serangan rekayasa sosial, semisal dengan berpura-pura menjadi lembaga bantuan atau lainnya.
Atau, hacker dapat melancarkan serangan phishing, yang akan memperdaya pengguna untuk memasukkan data pribadi mereka, misalnya dengan mengirimkan pesan e-mail yang terkesan mendadak.
Selalu cek pesan e-mail atau chat yang anda terima, verifikasi jika memungkinkan. Hindari membuka pesan-pesan yang mencurigakan atau tidak jelas sumbernya, serta selalu waspada terhadap lampiran atau attachment.
-
Hanya kunjungi situs-situs resmi
Saat berselancar di dunia maya, pastikan untuk mengunjungi situs-situs resmi, baik situs publik maupun milik pemerintah. Karena situs-situs yang tidak resmi atau tidak dapat diverifikasi dapat berisi script malware yang dapat berjalan di komputer, seperti misalnya script untuk menambang bitcoin.
-
Pastikan penggunaan password yang kuat, serta jaga kerahasiaan informasi kredensial
Gunakan selalu kata sandi atau password yang kuat, sehingga tidak mudah ditebak atau diretas oleh hacker. Sebagai contoh, password seperti “abcd1234” akan jauh lebih mudah diretas ketimbang password seperti “N4nt!QT4c3r1t4T+Gt0d4y”.
Selain itu, selalu jaga agar informasi kredensial seperti username dan password agar tidak dibagikan atau tersebar secara publik. Hal ini juga berlaku untuk hal-hal seperti link yang digunakan untuk invitasi konferensi video.
-
Batasi akses perangkat dari anak-anak atau keluarga
Salah satu hal yang sering luput adalah pengawasan penggunaan perangkat oleh orang lain selain anda. Pengguna lain, misalnya, dapat menghapus atau mengubah data yang ada di perangkat, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
Pastikan bahwa anak-anak atau keluarga tidak menggunakan perangkat yang digunakan untuk bekerja dari rumah. Atau, buatkan user account yang terpisah untuk mereka, apabila memungkinkan, guna mencegah kejadian yang tak diinginkan.
-
Gunakan antivirus yang handal dan terpercaya, serta up-to-date, pada perangkat anda
Para peretas biasanya akan memanfaatkan celah keamanan yang ada pada software atau sistem operasi yang digunakan, atau mengirimkan malware lewat laman Web atau e-mail. Selain itu, hacker juga dapat menyusup melalui jaringan apabila firewall yang ada tidak mumpuni.
Dalam skenario WFH, ini dapat berujung pada penyusupan jaringan perusahaan .Oleh karena itu, penting untuk menginstal antivirus pada perangkat-perangkat yang akan digunakan.
Solusi dari Panda Security Indonesia
Panda Security Indonesia sebagai penyedia solusi cybersecurity dapat menjawab kebutuhan tersebut. Dalam rangka mendukung program WFH, kami menyediakan free corporate license sebagai solusi keamanan endpoint dari berbagai sisi. Diantaranya:
- Antivirus & Anti Ransomware, untuk menangkal berbagai virus dari yang ringan sampai ransomware yang berbahaya.
- Endpoint Detection and Response (EDR), untuk mencegah jenis serangan dan malware yang khusus, yang bersifat advance (tidak bisa ditangkal oleh antivirus biasa), seperti zero-day exploit, ransomware yang belum dikenal, fileless malware, dan APT (Advanced Presistent Threat).
- Patch Management, manajemen update patch pada device untuk mencegah serangan exploit.
- Full Disk Encryption, untuk mengenkripsi harddisk dengan tingkat keamanan yang tinggi.
Semua ini diberikan demi memenuhi kebutuhan perusahaan terhadap proteksi Laptop, PC, dan Server.
Seluruh solusi dari Panda Security tersebut didukung dengan teknologi berbasis cloud, yang tentunya tidak membutuhkan infrastruktur maupun pengaturan tambahan, sehingga selalu up-to-date, dan selalu melindungi perangkat anda dimana saja, dengan fitur seperti anti-malware, phishing detection, endpoint detection and response, serta firewall.
Jika Anda tertarik untuk mendapatkan lisensi gratis ini, silahkan klik link berikut:
https://www.qtera.co.id/license/
atau whatsapp ke nomor ini:
0877-3557-8882 (WA only).