Dunia maya yang semakin terintegrasi dan terkoneksi membawa manfaat tak terhitung bagi masyarakat global. Namun, di balik keajaiban konektivitas ini, terdapat ancaman tak terlihat yang mungkin mengguncang dasar-dasar keamanan siber. Salah satu ancaman ini yang muncul sebagai ancaman serius adalah DNS Hijacking. Mari kita berkelana lebih dalam ke dalam dunia yang penuh misteri ini dan menjelajahi segala sesuatu yang perlu kita ketahui tentang DNS Hijacking.
Pengertian/Definisi DNS Hijacking?
DNS atau Domain Name System adalah infrastruktur kunci di internet yang menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP yang dapat dimengerti oleh mesin. DNS Hijacking adalah sebuah serangan yang terjadi ketika pengaturan DNS suatu sistem dimanipulasi atau disusupi untuk mengarahkan lalu lintas internet ke tujuan yang tidak diinginkan. Ini dapat mengakibatkan pengguna diarahkan ke situs web palsu atau berbahaya tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka.
Cara Kerja DNS Hijacking
Serangan ini memiliki beberapa langkah dan strategi yang dapat digunakan oleh penyerang untuk mencapai tujuan mereka:
1. Pencarian DNS Normal
Seorang pengguna mengakses situs web dengan memasukkan alamat URL ke dalam browser. Sistem kemudian memulai proses pencarian DNS untuk menentukan alamat IP yang sesuai dengan nama domain tersebut.
2. Permintaan DNS Palsu
Penyerang mencoba mengganggu proses pencarian DNS dengan membuat permintaan DNS palsu. Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, termasuk meretas server DNS atau menggunakan teknik spoofing.
3. Penyamaran Identitas
Penyerang berusaha untuk menyamar sebagai server DNS yang sah. Ini mungkin melibatkan penggantian alamat IP yang benar dengan alamat IP yang dikendalikan oleh penyerang.
4. Pemalsuan Balasan DNS
Penyerang membuat balasan DNS palsu yang berisi informasi yang salah. Misalnya, mereka dapat mengarahkan pengguna ke situs web palsu yang telah mereka persiapkan sebelumnya.
5. Penyesuaian Cache DNS
Penyerang dapat mencoba memanipulasi cache DNS di server atau perangkat pengguna untuk menyimpan informasi palsu. Ini dapat mengakibatkan pengguna tetap diarahkan ke situs palsu bahkan setelah serangan selesai.
6. Manfaatkan Kelemahan
Penyerang sering kali mencari dan memanfaatkan kelemahan keamanan pada server DNS atau perangkat jaringan. Celah keamanan yang tidak ditutup dapat memberikan akses yang diperlukan untuk mencapai tujuan serangan.
7. Pencurian Informasi Pengguna
Selain mengarahkan pengguna ke situs web palsu, serangan DNS hijacking juga dapat digunakan untuk mencuri informasi pengguna. Ini bisa termasuk informasi login, data pribadi, atau bahkan informasi keuangan.
8. Redirection ke Situs Palsu
Pengguna yang seharusnya mengakses situs yang sah dapat diarahkan ke situs palsu yang telah dikendalikan oleh penyerang. Ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan phishing atau menyebarkan malware.
9. Penggantian DNS Server
Penyerang dapat mengganti pengaturan DNS pada router atau perangkat jaringan untuk memaksa pengguna menggunakan server DNS yang dikendalikan oleh mereka, mengarahkan semua permintaan DNS melalui server yang dapat dimanipulasi.
Jenis DNS Hijacking
DNS hijacking dapat dibagi menjadi beberapa jenis, tergantung pada metode yang digunakan dan tujuan dari serangan tersebut. Berikut adalah beberapa jenis umum dari DNS hijacking:
1. DNS Cache Poisoning
Penyerang mencoba menginjeksi data palsu ke dalam cache DNS server. Dengan cara ini, setiap kali ada permintaan untuk nama domain tertentu, server DNS akan memberikan jawaban palsu yang mengarahkan lalu lintas ke alamat IP yang dikendalikan oleh penyerang.
2. Man-in-the-Middle (MITM) Attacks
Penyerang memposisikan diri di antara pengguna dan server DNS. Dengan cara ini, mereka dapat memantau atau memanipulasi lalu lintas DNS. Ini bisa melibatkan serangan seperti DNS spoofing, di mana penyerang mengirimkan jawaban palsu seolah-olah mereka adalah server DNS yang sah.
3. Router DNS Hijacking
Penyerang mengambil alih pengaturan DNS pada router. Ini dapat memengaruhi semua perangkat yang terhubung ke jaringan tersebut. Serangan ini seringkali dapat terjadi jika pengguna tidak melindungi router mereka dengan kata sandi yang kuat.
4. Rogue DNS Servers
Penyerang mendirikan server DNS palsu yang dikendalikan oleh mereka. Kemudian, mereka mengarahkan lalu lintas DNS ke server mereka, memungkinkan mereka untuk mengontrol dan memanipulasi informasi DNS.
5. Pharming
Ini melibatkan pengalihan lalu lintas DNS untuk tujuan pencurian informasi pribadi atau keuangan. Penyerang mencoba untuk membuat korban mengunjungi situs palsu yang meniru situs yang sebenarnya untuk mencuri kredensial atau informasi sensitif.
6. NXDOMAIN Hijacking
Penyerang memanipulasi respons DNS yang mengindikasikan bahwa suatu nama domain tidak ada (NXDOMAIN). Mereka kemudian mengarahkan lalu lintas ke situs web palsu, menciptakan kesan bahwa situs tersebut tidak lagi aktif atau tidak ada.
7. DNS Tunneling
Penyerang menggunakan protokol DNS untuk menyusupkan data melalui firewall atau jaringan yang diamankan. Mereka memanfaatkan permintaan DNS untuk mentransfer data terenkripsi ke server kontrol yang dikendalikan oleh penyerang.
8. Dynamic DNS Hijacking
Penyerang mengeksploitasi layanan Dynamic DNS (DDNS) yang memungkinkan pengguna untuk mengaitkan alamat IP dinamis dengan nama domain statis. Mereka dapat memanipulasi entri DDNS untuk mengarahkan lalu lintas ke alamat IP yang mereka kendalikan.
Dampak DNS Hijacking
DNS hijacking dapat menimbulkan dampak serius dan beragam pada pengguna dan organisasi. Mari kita eksplorasi beberapa dampak utama secara lebih rinci:
1. Pengalihan Lalu Lintas
Salah satu dampak langsung dari DNS hijacking adalah pengalihan lalu lintas. Penyerang dapat mengarahkan pengguna yang mengakses situs web tertentu ke server palsu yang dikendalikan oleh mereka. Dengan mengendalikan arah lalu lintas, penyerang dapat memonitor atau memanipulasi aktivitas online pengguna.
2. Pencurian Informasi Pribadi
DNS hijacking menjadi ancaman serius ketika digunakan untuk mencuri informasi pribadi. Dengan mengarahkan pengguna ke situs web palsu yang meniru situs asli, penyerang dapat mencuri kredensial login, informasi keuangan, atau data pribadi lainnya.
3. Serangan Phishing yang Lebih Canggih
Serangan phishing dapat menjadi lebih canggih dengan memanfaatkan DNS hijacking. Penyerang dapat membuat situs web palsu dengan tampilan yang sangat mirip dengan situs yang sah, membingungkan pengguna dan meningkatkan kemungkinan mereka memberikan informasi sensitif.
4. Kehilangan Kepercayaan Pengguna
Korban DNS hijacking dapat kehilangan kepercayaan pada situs web yang sebenarnya. Pengalaman pengguna yang buruk, seperti pengalihan lalu lintas yang tidak diinginkan atau terlibat dalam serangan phishing, dapat merusak reputasi merek dan menyebabkan kehilangan kepercayaan pengguna.
5. Penggunaan Data Tidak Etis
Data yang diperoleh melalui DNS hijacking dapat digunakan untuk berbagai tujuan tidak etis, termasuk pencurian identitas, penipuan finansial, atau bahkan penargetan lebih lanjut terhadap individu atau organisasi.
6. Gangguan Layanan dan Kinerja yang Buruk
Jika lalu lintas dialihkan ke server palsu, pengguna dapat mengalami gangguan layanan dan kinerja yang buruk. Situs web yang seharusnya diakses dengan cepat dapat mengalami penurunan kualitas, merugikan pengalaman pengguna.
7. Potensi Ancaman Keamanan Jaringan
DNS hijacking dapat menjadi pintu masuk untuk serangan lebih lanjut ke dalam jaringan. Penyerang yang berhasil mengendalikan lalu lintas DNS dapat memanfaatkan celah keamanan untuk mengakses informasi lebih lanjut atau meretas sistem lain dalam infrastruktur jaringan.
8. Rusaknya Reputasi Organisasi
Organisasi yang menjadi korban DNS hijacking dapat mengalami kerusakan reputasi yang signifikan. Keamanan yang lemah dapat menciptakan kesan bahwa organisasi tidak mampu melindungi data pengguna dengan baik, merugikan citra dan kepercayaan.
9. Penyebaran Malware dan Ancaman Keamanan Lainnya
DNS hijacking dapat dimanfaatkan untuk mengarahkan pengguna ke situs web yang menyebarkan malware. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada perangkat pengguna dan membuka pintu untuk serangan keamanan yang lebih serius.
Baca juga: Backdoor Attack adalah: Arti, Cara Deteksi, Pencegahan
Cara Mendeteksi DNS Hijacking
Mendeteksi DNS hijacking merupakan tantangan karena serangan semacam itu seringkali dirancang dengan cermat untuk menghindari deteksi. Namun, pemahaman terhadap beberapa tanda dapat membantu meningkatkan kesadaran terhadap kemungkinan terjadinya serangan tersebut.
1. Perubahan Alamat URL Tanpa Sebab
Jika ada pengalihan yang tidak diharapkan ke situs web yang berbeda tanpa alasan yang jelas, ini bisa menjadi pertanda adanya DNS hijacking. Perubahan ini dapat terjadi tanpa pemberitahuan atau persetujuan pengguna.
2. Pesan Peringatan Antivirus atau Browser
Beberapa solusi keamanan, termasuk antivirus atau browser, memiliki kemampuan untuk mendeteksi perubahan DNS yang mencurigakan. Pesan peringatan atau notifikasi dari perangkat lunak keamanan dapat menjadi sinyal adanya upaya pembajakan DNS.
3. Pembaruan DNS yang Tidak Dikenal
Periksa pengaturan DNS di perangkatmu secara berkala. Jika terdapat pembaruan yang tidak diakui atau tidak disetujui oleh pengguna, hal ini dapat menunjukkan tanda-tanda aktivitas DNS hijacking.
4. Kinerja Internet yang Buruk
DNS hijacking dapat merusak kinerja internet dengan memperlambat koneksi. Jika terjadi penurunan kinerja yang tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, periksa kemungkinan adanya serangan ini sebagai penyebabnya.
5. Pemantauan Trafik Jaringan
Gunakan alat pemantau trafik jaringan untuk memeriksa aktivitas mencurigakan. Perubahan dalam pola trafik atau permintaan DNS yang tidak biasa dapat menunjukkan adanya upaya DNS hijacking.
6. Periksa Catatan DNS (DNS Logs)
Melihat log DNS pada sistem atau perangkat jaringan dapat memberikan wawasan lebih lanjut. Aktivitas yang tidak wajar atau permintaan DNS yang mencurigakan dapat terlihat melalui analisis log ini.
7. Gunakan Layanan DNS Terpercaya
Menggunakan layanan DNS yang terpercaya dan memiliki keamanan yang kuat dapat membantu melindungi terhadap serangan DNS hijacking. Layanan DNS yang baik sering kali menyediakan perlindungan tambahan terhadap jenis serangan ini.
8. Verifikasi Sertifikat SSL/TLS
Selalu periksa sertifikat SSL/TLS saat terhubung ke situs web. Sertifikat yang tidak valid atau tidak sesuai dengan situs yang dikunjungi dapat menjadi indikasi adanya upaya DNS hijacking.
Cara Mencegah DNS Hijacking
Mencegah DNS hijacking memerlukan langkah-langkah keamanan yang cermat untuk melindungi sistem dan data pengguna. Berikut beberapa cara yang dapat membantu mencegah serangan DNS hijacking:
1. Gunakan Layanan DNS Terpercaya
Pilih penyedia layanan DNS yang terpercaya dan memiliki reputasi baik dalam keamanan. Layanan DNS yang andal dapat memberikan perlindungan lebih baik terhadap upaya-upaya hijacking.
2. Perbarui Perangkat Lunak Keamanan
Pastikan perangkat lunak keamanan, termasuk antivirus dan firewall, selalu diperbarui. Pembaruan ini mencakup database pengenalan ancaman terbaru yang dapat membantu mendeteksi dan mencegah serangan DNS hijacking.
3. Enkripsi DNS
Gunakan DNS over HTTPS (DoH) atau DNS over TLS (DoT) untuk mengenkripsi permintaan DNS. Ini membantu melindungi data DNS dari pihak yang tidak berwenang dan mengurangi risiko pemalsuan atau manipulasi DNS.
4. Monitor Aktivitas DNS
Pemantauan aktif terhadap aktivitas DNS dapat membantu mendeteksi perubahan yang mencurigakan. Log DNS harus diperiksa secara teratur untuk melihat adanya pola atau permintaan yang tidak wajar.
5. Gunakan Firewall yang Kuat
Konfigurasikan firewall untuk membatasi akses yang tidak perlu ke server DNS. Pembatasan ini dapat membantu mencegah upaya akses yang tidak sah atau manipulasi terhadap server DNS.
6. Verifikasi Sertifikat SSL/TLS
Periksa sertifikat SSL/TLS saat terhubung ke situs web. Pastikan sertifikat yang digunakan valid dan sesuai dengan situs yang dikunjungi. Ini dapat membantu mencegah serangan DNS hijacking yang berfokus pada peretasan sertifikat.
7. Perbarui Perangkat Lunak dan Firmware
Pastikan perangkat jaringan, router, dan perangkat lainnya selalu diperbarui dengan pembaruan keamanan terbaru. Kadang-kadang, perangkat lunak atau firmware yang kedaluwarsa dapat menjadi titik lemah yang disasar oleh penyerang.
8. Gunakan Konfigurasi DNSSEC
DNS Security Extensions (DNSSEC) adalah suatu mekanisme yang menambahkan lapisan keamanan pada DNS. Ini membantu memastikan integritas data DNS dan mencegah serangan seperti pemalsuan atau manipulasi data DNS.
9. Perbarui Password secara Berkala
Pastikan password yang digunakan untuk mengakses konfigurasi DNS atau router diperbarui secara berkala. Password yang kuat dapat mengurangi risiko akses yang tidak sah.
10. Edukasi Pengguna
Memberikan edukasi kepada pengguna tentang potensi risiko DNS hijacking dan praktik keamanan internet dapat membantu mereka menjadi lebih waspada dan menghindari tindakan yang dapat meningkatkan risiko serangan.
Kesimpulan
DNS Hijacking adalah ancaman serius yang membutuhkan perhatian serius. Dengan memahami dasar-dasar operasional DNS, jenis-jenis serangan, dan langkah-langkah pencegahan yang efektif, kita dapat menjaga keamanan daring kita. Penting untuk tetap waspada, terus memperbarui sistem keamanan, dan memberdayakan diri dengan pengetahuan untuk melawan ancaman ini. Hanya dengan langkah-langkah ini kita dapat menjelajahi dunia maya tanpa khawatir akan bayangan DNS Hijacking yang misterius.
Proteksi Endpoint Anda dengan Panda Security
Panda Security adalah pilihan terbaik untuk proteksi endpoint Anda. Dengan proteksi terupdate, kami memberikan Anda perlindungan tingkat lanjut yang dapat diandalkan. Berikut adalah alasan mengapa Anda harus memilih Panda Security Fusion 360:
- Perlindungan Terdepan: Panda Security memiliki teknologi perlindungan terdepan yang dapat menghadapi ancaman dari malware, virus, dan serangan siber.
- Deteksi Cerdas: Dengan deteksi cerdas, Panda Security mampu mengenali dan menghilangkan ancaman dengan presisi tinggi, menjaga sistem Anda tetap aman.
- Keamanan Identitas: Kami memahami pentingnya privasi dan data pribadi Anda. Panda Security memberikan perlindungan terbaik untuk melindungi identitas Anda saat online.
Jadwalkan Demo dan Konsultasi Gratis disini
Baca juga: Zero Day Attack: Arti, Cara Mendeteksi, Kiat Pencegahan