Advanced Persistent Threat adalah (APT): Arti, Cara Kerja, Pencegahan


Dalam era digital yang terus berkembang, teknologi informasi telah menjadi tulang punggung bagi berbagai sektor, mulai dari bisnis hingga pemerintahan. Namun, seiring dengan kemajuan tersebut, muncul pula ancaman serius yang mengintai di balik layar komputer yaitu Advanced Persistent Threat (APT). Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang APT, merinci ancaman yang terkandung di dalamnya, serta upaya perlindungan yang dapat diambil untuk melawan serangan ini.

Pengertian Advanced Persistent Threat (APT)

Advanced Persistent Threat, atau APT, merupakan bentuk serangan siber yang canggih dan terorganisir. Bedanya dengan serangan siber konvensional, APT tidak hanya bersifat sekali pakai, melainkan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang. Para pelaku APT biasanya memiliki sumber daya yang besar dan kemampuan teknis tinggi, memungkinkan mereka untuk menyusup ke dalam sistem target dan tetap tidak terdeteksi selama mungkin.

Cara Kerja Advanced Persistent Threat (APT)

Cara Kerja Advance Persistent Threat

Berikut adalah tahap-tahap atau elemen umum dalam anatomi APT:

1. Penetrasi Awal

Pelaku APT biasanya memulai serangannya dengan mencari celah keamanan, seringkali melalui teknik seperti spear phishing. Mereka dapat mengirim email palsu atau pesan yang menyamar sebagai komunikasi yang sah untuk memancing kredensial atau menginfeksi sistem target dengan malware.

2. Eskalasi Hak Akses

Setelah berhasil mendapatkan akses awal, pelaku APT akan berusaha untuk meningkatkan hak aksesnya di dalam jaringan. Ini dapat melibatkan eksploitasi kerentanan yang ada dalam sistem atau menggunakan teknik lain seperti privilege escalation untuk mendapatkan kendali yang lebih besar.

3. Pemeliharaan Kehadiran yang Tidak Terdeteksi

Pelaku APT berupaya untuk mempertahankan kehadiran mereka di dalam jaringan tanpa diketahui oleh sistem keamanan. Ini melibatkan penggunaan teknik penyamaran, enkripsi, dan menghindari deteksi dengan tidak meninggalkan jejak yang mencurigakan.

4. Pemantauan dan Pengintaian

Setelah mendapatkan akses yang stabil, pelaku APT akan mulai memantau aktivitas di dalam jaringan. Mereka dapat menggunakan teknik pengintaian untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut tentang target, mencari data berharga atau mengidentifikasi peluang untuk eskalasi lebih lanjut.

5. Ekstraksi Data

Tujuan utama APT adalah mencuri informasi berharga. Pelaku dapat menggunakan berbagai metode, termasuk mencuri data secara langsung atau menggunakan backdoor untuk mengakses data melalui jaringan.

6. Pembuangan Jejak (Exfiltration)

Setelah mendapatkan data yang diinginkan, pelaku APT akan mencoba untuk meninggalkan jaringan tanpa meninggalkan jejak yang dapat dideteksi. Ini dapat melibatkan penghapusan log atau pengacakan jalur ekstraksi data untuk membingungkan penyelidikan.

7. Pertahanan Terhadap Deteksi dan Analisis Forensik

Para pelaku APT dapat menggunakan teknik pertahanan canggih terhadap upaya deteksi dan analisis forensik. Ini dapat mencakup penghapusan malware setelah digunakan atau menggunakan teknik enkripsi yang sulit dipecahkan.

8. Siklus Berulang

Penting untuk dicatat bahwa APT seringkali melibatkan serangkaian serangan dan tindakan yang berulang. Pelaku akan terus memperbarui teknik mereka untuk mengatasi evolusi sistem keamanan, sehingga serangan dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Keberadaan APT tidak mengenal batas negara. Serangan semacam ini dapat dilancarkan oleh kelompok hacker yang memiliki motivasi politis, ekonomis, atau bahkan militer. Negara-negara besar seringkali menjadi sasaran utama, tetapi perusahaan swasta dan organisasi non-pemerintah juga tidak luput dari ancaman ini.

Kasus Terkenal Advanced Persistent Threat

Beberapa kasus terkenal APT mencakup serangan oleh kelompok seperti Fancy Bear, Cozy Bear, dan Equation Group. Mereka dikenal karena kemampuan teknis tinggi dan hubungan dengan entitas pemerintah atau organisasi dengan agenda tertentu.

Ada beberapa kasus terkenal Advanced Persistent Threat (APT) yang mencatat sejarah serangan siber yang canggih dan terorganisir. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Stuxnet (2010)

  • Pelaku: Diduga sebagai proyek bersama antara Amerika Serikat dan Israel.
  • Tujuan: Menargetkan infrastruktur nuklir Iran, terutama pusat pengayaan uranium Natanz.
  • Metode: Menggunakan serangan worm melalui perangkat USB dan mengeksploitasi kerentanan di sistem operasi Windows.

Operation Aurora (2009)

  • Pelaku: Dilaporkan terkait dengan pemerintah Tiongkok.
  • Tujuan: Menargetkan perusahaan teknologi besar, termasuk Google, Adobe, dan Juniper Networks.
  • Metode: Melibatkan serangan phishing yang canggih dan eksploitasi terhadap kerentanan di perangkat lunak.

Equation Group (2015)

  • Pelaku: Diduga sebagai kelompok terkait dengan NSA (National Security Agency) Amerika Serikat.
  • Tujuan: Mengeksploitasi target di seluruh dunia, termasuk pemerintah, perusahaan, dan individu.
  • Metode: Menggunakan malware yang sangat canggih dan sulit terdeteksi, seperti Regin dan GrayFish.

Fancy Bear (APT28) dan Cozy Bear (APT29)

  • Pelaku: Diduga terkait dengan pihak Rusia dan dikaitkan dengan operasi siber terhadap negara-negara Barat.
  • Tujuan: Mencuri informasi rahasia, terutama terkait keamanan nasional dan politik.
  • Metode: Melibatkan spear phishing, malware, dan serangan terhadap organisasi pemerintah.

DarkHotel (2007 – Sekarang)

  • Pelaku: Identitas pelaku belum sepenuhnya diketahui.
  • Tujuan: Menargetkan pebisnis dan eksekutif selama perjalanan bisnis mereka.
  • Metode: Menggunakan teknik peretasan jaringan hotel dan hotspot Wi-Fi untuk menyusup dan mencuri data dari target.

APT34 (OilRig)

  • Pelaku: Diduga terkait dengan pemerintah Iran.
  • Tujuan: Menargetkan organisasi di Timur Tengah, terutama yang terkait dengan energi dan pertahanan.
  • Metode: Melibatkan spear phishing, malware, dan eksploitasi terhadap sistem email.

SandWorm Team (2014 – Sekarang)

  • Pelaku: Diduga terkait dengan pemerintah Rusia.
  • Tujuan: Menargetkan pemerintah Ukraina dan organisasi terkait.
  • Metode: Menggunakan malware, eksploitasi kerentanan, dan serangan distribusi spam.

Cara Mendeteksi Advanced Persistent Threat

1. Peningkatan Trafik Jaringan yang Tidak Biasa

APT cenderung beroperasi dalam jangka waktu yang panjang. Peningkatan lalu lintas jaringan yang tidak sesuai dengan pola historis dapat menjadi sinyal bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Ini bisa mencakup komunikasi yang tidak biasa dengan server eksternal atau peningkatan aktivitas pemindaian.

2. Log Aktivitas yang Mencurigakan

Pemantauan log aktivitas jaringan dan sistem untuk mencari tahu apakah ada aktivitas yang mencurigakan. Ini bisa termasuk upaya masuk yang gagal, penggunaan alat administratif yang tidak biasa, atau akses ke file yang tidak seharusnya.

3. Perubahan pada Pengaturan Sistem

APT sering kali berusaha untuk mendapatkan akses ke tingkat administratif. Perubahan tak terduga pada pengaturan sistem atau konfigurasi dapat menjadi tanda bahwa ada pihak yang mencoba memperoleh kontrol yang lebih besar.

4. Pemindaian dan Penetrasi yang Tidak Biasa

Pemindaian jaringan yang intens atau upaya penetrasi yang tidak sesuai dengan rutinitas normal organisasi dapat mengindikasikan adanya serangan. Ini termasuk usaha untuk mengeksplorasi celah keamanan yang belum terdeteksi.

5. Penggunaan Alat yang Tidak Biasa

APT mungkin menggunakan alat atau perangkat lunak yang tidak biasa atau khusus dibuat untuk tujuan serangan mereka. Pemantauan aktivitas alat-alat ini dapat membantu mendeteksi aktivitas mencurigakan.

6. Upaya Eksesif untuk Mendapatkan Informasi Pengguna

Jika ada upaya berulang untuk mendapatkan kredensial atau informasi pengguna dengan cara yang tidak biasa, ini dapat menjadi tanda adanya serangan yang terfokus.

7. Perubahan Pada File Sistem dan Struktur Direktori

APT seringkali berusaha mengubah file sistem atau struktur direktori untuk menyembunyikan kehadiran mereka. Pemantauan perubahan-perubahan ini dapat membantu mendeteksi aktivitas yang mencurigakan.

8. Pola Serangan yang Bertahan Lama

APT dikenal karena serangan yang terus-menerus dan bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Analisis historis dapat membantu mendeteksi pola serangan yang bersifat persisten.

9. Deteksi Anomali dalam Analisis Lalu Lintas

Analisis lalu lintas jaringan yang mendalam dapat membantu mendeteksi anomali atau pola yang tidak biasa, seperti pengiriman data besar-besaran atau komunikasi terenkripsi yang mencurigakan.

10. Monitor Aktivitas Akun Pengguna

Pemantauan aktivitas akun pengguna, terutama yang memiliki hak akses tinggi, dapat membantu mendeteksi perubahan atau aktivitas yang tidak sah.

11. Analisis Threat Intelligence

Menerapkan threat intelligence memungkinkan organisasi untuk memahami metode dan taktik yang digunakan oleh APT berdasarkan informasi terbaru. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan untuk mendeteksi ancaman secara proaktif.

Tanda Sedang Terkena Advanced Persistent Threat

Mengidentifikasi adanya Advanced Persistent Threats (APTs) pada suatu entitas dapat menjadi tugas yang rumit, karena APTs dirancang untuk beroperasi dengan cara yang sulit terdeteksi. Namun, beberapa tanda dapat memberikan petunjuk bahwa suatu entitas mungkin sedang terkena APT. Berikut adalah beberapa tanda yang dapat mengindikasikan bahwa APT mungkin sedang beraksi:

Aktivitas Anomali pada Lalu Lintas Jaringan

Peningkatan yang tidak biasa atau tidak dapat dijelaskan dalam lalu lintas jaringan, terutama pada waktu yang tidak biasa, dapat menjadi tanda bahwa APT sedang aktif. Penyerang mungkin mentransfer data atau memanfaatkan saluran komunikasi tertentu.

Perubahan Tidak Biasa dalam Kinerja Sistem

Jika terjadi penurunan kinerja sistem yang signifikan atau perubahan tidak terduga dalam respons aplikasi, ini bisa menandakan adanya APT yang memanfaatkan sumber daya sistem.

Log Keamanan yang Mencurigakan

Pemeriksaan log keamanan yang menunjukkan aktivitas yang tidak sesuai atau mencurigakan, seperti upaya login yang gagal secara berulang atau aktivitas pengguna yang tidak biasa, dapat menjadi petunjuk adanya APT.

Deteksi Perangkat Lunak Keamanan yang Bermasalah

Jika perangkat lunak keamanan mengalami kesulitan mendeteksi atau menghapus ancaman, ini bisa menjadi tanda bahwa APT menggunakan teknik atau alat yang canggih.

Pengamatan Kegiatan Phishing yang Meningkat

Peningkatan insiden phishing, terutama yang terkait dengan karyawan atau anggota organisasi tertentu, bisa menunjukkan bahwa APT sedang mencoba mendapatkan akses melalui teknik rekayasa sosial.

Ketidakmampuan untuk Menemukan Sumber Serangan

Jika entitas mengalami kesulitan dalam menemukan atau mengidentifikasi sumber serangan, ini bisa menjadi tanda bahwa APT telah berhasil menyusup dan beroperasi secara tersembunyi.

Aktivitas Pengintaian atau Pencurian Informasi

Jika terdapat indikasi bahwa informasi kritis atau rahasia bisnis telah bocor atau dicuri, ini bisa menandakan adanya APT yang berfokus pada pengintaian atau pencurian data.

Pola Pola Serangan yang Berkelanjutan

APTs dikenal karena kesabaran dan persistensinya. Jika serangkaian serangan yang terus-menerus dan kompleks terjadi tanpa solusi yang efektif, ini bisa menjadi petunjuk bahwa APT terlibat.

Perubahan Tidak Biasa dalam Konfigurasi Sistem

Modifikasi yang tidak diizinkan pada konfigurasi sistem atau aplikasi dapat menunjukkan adanya upaya perubahan oleh APT untuk mempermudah akses atau memastikan persistensi.

Peningkatan Pemindaian dan Aktivitas Reconnaissance

Peningkatan aktivitas pemindaian atau rekognisi di jaringan dapat menjadi tanda bahwa APT sedang mencari celah untuk memasuki sistem atau meningkatkan pemahaman mereka tentang lingkungan target.

Langkah Perlindungan dari Advanced Persistent Threat

Langkah Perlindungan Advance Persistent Threat

1. Kesadaran Keamanan

Edukasi dan pelatihan karyawan menjadi fondasi penting dalam perlindungan terhadap APT. Peningkatan kesadaran keamanan memberikan kemampuan kepada pengguna akhir untuk mengidentifikasi dan melaporkan aktivitas mencurigakan, terutama serangan phishing atau social engineering.

2. Lapisan Keamanan Beragam

Penerapan lapisan keamanan yang beragam memberikan perlindungan menyeluruh terhadap berbagai serangan. Firewalls, antivirus, antispyware, dan solusi keamanan endpoint bekerja bersama untuk menciptakan pertahanan yang lebih kokoh.

3. Pemantauan Aktivitas Anomali

Alat pemantauan aktivitas anomali mendeteksi perubahan perilaku yang mencurigakan di dalam jaringan. Ini mencakup pembacaan log, analisis trafik, dan pemberitahuan otomatis tentang kegiatan yang tidak normal.

4. Pengelolaan Hak Akses

Pengelolaan hak akses yang ketat, berdasarkan prinsip least privilege, mengurangi risiko eskalasi hak akses yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku APT. Ini memastikan bahwa pengguna dan sistem hanya memiliki akses yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mereka.

5. Pembaruan Rutin

Pembaruan perangkat lunak, sistem operasi, dan aplikasi adalah langkah penting dalam mengatasi kerentanan keamanan. Melalui pembaruan rutin, organisasi dapat memperbaiki bug dan kerentanan baru yang dapat dieksploitasi oleh APT.

6. Keamanan Email

Solusi keamanan email yang efektif membantu menyaring pesan spam, serangan phishing, dan malware yang mungkin dikirim melalui email. Ini melibatkan filtrasi heuristik untuk mendeteksi pola-pola yang mencurigakan.

7. Monitoring Trafik Jaringan

Pemantauan aktif lalu lintas jaringan memungkinkan deteksi cepat terhadap aktivitas mencurigakan atau serangan siber. Analisis trafik membantu mengidentifikasi pola-pola yang tidak biasa atau perubahan yang dapat mengindikasikan APT.

8. Pembaruan dan Manajemen Perangkat Keras

Manajemen perangkat keras yang baik melibatkan pembaruan firmware dan perangkat keras secara rutin untuk memastikan keamanan. Ini juga melibatkan pengelolaan perangkat keras yang tidak lagi didukung atau rentan terhadap serangan.

9. Enkripsi Data

Penggunaan enkripsi untuk melindungi data yang disimpan dan data yang dikirim melalui jaringan menjaga kerahasiaan informasi. Dengan demikian, bahkan jika data dicuri, sulit untuk diakses atau dimanfaatkan.

10. Pengetesan Keamanan Rutin

Uji penetrasi dan penilaian keamanan rutin membantu mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan yang mungkin ada di dalam jaringan. Ini mencakup simulasi serangan untuk mengukur efektivitas sistem keamanan.

11. Manajemen Identitas dan Akses

Implementasi solusi manajemen identitas dan akses yang canggih memastikan pengelolaan hak akses yang optimal, termasuk manajemen identitas pengguna dan kontrol akses yang kuat.

12. Analisis Log dan Forensik

Pemantauan dan analisis log keamanan membantu mendeteksi aktivitas mencurigakan dan menyimpan data forensik yang diperlukan untuk penyelidikan lebih lanjut setelah terjadi serangan.

13. Keamanan End-User

Solusi keamanan untuk pengguna akhir, seperti antivirus dan antispyware, membantu melindungi perangkat individu dari malware, ransomware, dan ancaman siber lainnya.

14. Kolaborasi dan Pertukaran Informasi

Terlibat dalam kolaborasi dan pertukaran informasi keamanan dengan organisasi sejenis, lembaga keamanan siber, dan pihak berkepentingan lainnya untuk memahami tren serangan terbaru dan mengambil langkah-langkah preventif bersama.

15. Pemulihan Data dan Rencana Keamanan

Pengembangan rencana pemulihan bencana dan keamanan yang mencakup langkah-langkah pemulihan setelah serangan APT. Ini mencakup backup data secara teratur dan simulasi pemulihan bencana.

Kesimpulan

Advanced Persistent Threat merupakan ancaman serius dalam ekosistem digital yang terus berkembang. Memahami anatomi serangan ini dan mengambil langkah-langkah yang proaktif dalam perlindungan siber adalah kunci untuk menjaga keamanan informasi dan menjauhkan diri dari konsekuensi yang dapat merugikan. Dalam dunia yang terus berubah ini, hanya dengan memahami dan mengantisipasi APT, kita dapat melangkah maju dengan aman dalam perjalanan digital kita.

Pencegahan Advanced Persistent Threats dengan Panda Security

Kemudahan Penggunaan Tanpa Kompromi

Panda Security menghadirkan kenyamanan dan kecepatan dalam satu paket. Produk kami didesain untuk digunakan dengan mudah, bahkan oleh pengguna yang kurang berpengalaman sekalipun. Dengan antarmuka yang intuitif, Anda dapat mengatur dan memantau keamanan sistem Anda dengan mudah, menghemat waktu dan tenaga. Rasakan perbedaan segera dengan performa yang tak terbantahkan.

Nikmati fitur-fitur seperti:

  • Instalasi sederhana dalam beberapa langkah
  • Antarmuka yang ramah pengguna
  • Kinerja sistem yang tidak terpengaruh

Lindungi Bisnis Anda tanpa Memboroskan Anggaran

Panda Security memberikan perlindungan terjangkau yang tidak akan menguras anggaran bisnis Anda. Kami percaya bahwa keamanan berkualitas tidak harus mahal, dan itulah mengapa produk kami hadir dengan harga yang bersaing. Dengan solusi kami, Anda bisa melindungi bisnis Anda tanpa merasa terbebani secara finansial.

Dapatkan nilai tambah seperti:

  • Perlindungan andal tanpa biaya berlebih
  • Penyesuaian paket sesuai kebutuhan
  • Rasa aman tanpa mengorbankan anggaran

Telusuri kemutakhiran Panda Security dengan Demo dan Konsultasi Gratis dari kami disini!

Baca juga: Apakah Smartphone Butuh Antivirus?